Di persisir ini terbujur diriku menatap awanan mega di paksi cakerawala
Sayu hatiku mengenangkan suratan kehilangan dirinya di samudera bergelora
Kesal pada diri ini kerana tak bisa ku membalasi bantuannya sewaktu ku juga sepertinya
Entah apa suratan nasibnya…. Kupanjatkan doa kudusku di penghujung malam untuknya
Agar dirinya diberi kekuatan dan petunjuk jalan kehidupan agar tiada penyesalan
Adindaku yang dikasihi….
Kiranya dirimu tahu betapa diri ini merindui
Pada lembaran silam perjuangan
Sewaktu diriku jua sepertimu
Lemas, resah gelisah, terhimpit dan tersepit, pedih dan sakit
Mual dengan gelombang badai dan ombak yang mengerikan
Serta suara harapan yang penuh tekanan
Diperut bahtera yang memenjarakan
Menderita dengan kekerdilan diri yang tempang penuh kelemahan
Bosan dengan keterikatan dan kesamaan
Terlintas dihati untuk ku berenang saja sendirian di laut luas dan lepas
Bebas tanpa beban digalas
Lupakan pada semua yang sedang berhempas pulas
Bekerja kuat dan keras
Dan pulang saja kepengkalan pada pangkuan yang sedang merindukan
Meski pun tiada penentuan akan kepastian
Kesudahan hala tujuan dan jaminan keselamatan
Apakah mungkin terdampar ke tepian
Atau tenggelam kerana lemas dan kepenatan
Atau dirobek rakus kulit dan dagingku
Dimamah makhluk yang tidak kelihatan…..
Tenggelam diriku didalam lamunan
Kabur penglihatan dan pendengaran memikirkan pedihnya perjuangan
Terdetik dihati adakah ini tipudaya iblis dan syaitan
Yang telah berjanji akan menyesatkan
Ya Illahi berilah daku petunjukMu
Tersentak diriku dikejutkan olehmu
Dengan jeritan juga dengan kata-kata peringatan
Sesungguhnya kehidupan ini adalah sebuah ujian
Buat mereka yang inginkan kebahagiaan, yang hakiki dan berkekalan
Seperti Noh, Ibrahim, Yunus, Ayyub, Musa, Isa dan Muhammad
Yang menjadi suri tauladan dan inspirasi pengorbanan
Jika gusar dengan dugaan usah bicara soal perjuangan
Ku juga inginkan kebahagiaan dan ku sedar
Akan hakikat ciptaan serta hikmah kejadian
Juga kelemahan diriku yang perlukan kekuatan
Dan bantuan namun menjadi pilihan antara jutaan insan
Lantas ku bertekad tegas dan panjatkan doa pada Ar Rahman
Yang sedang berhempas pulas akan ku doa
Agar ku diberi kesihatan dan bisa membantu dengan kekuatan
Yang membosankan akan ku doa agar ku diberi buah fikiran
Supaya mampu mengubah dengan pembaharuan
Yang merindukan akan ku doa agar bisa faham
Lantas memberikan ku kekuatan serta doa iringan
Akan ku khabarkan tentang mulianya kesabaran
Tentang janji sebuah pengorbanan dan perjuangan
Dan sama-sama menikmati upah kebahagiaan di akhir penghidupan
Mual, bosan, sakit dan tertekan
Akan ku adukan pada yang mencipta setiap ujian dan dugaan
Agar bisa ku telan semuanya
Menjadi sebuah pengalaman dan bekalan amalan
Agar suatu hari nanti bisa ku ceritakan
Buat manfaat setiap insan yang memerlukan
Akan ku doakan semuanya kerana hanya Dia
Yang mampu membantu ku memberi jalan penyelesaian
Dan memberi ku petunjuk jalan kebenaran dalam membuat keputusan
Kini ku yakin pada janji perjuangan
Dan kembali untuk membantu dan membuat perubahan
Biar susah biar payah
Kerna ku yakin sesudah kesulitan pasti ada kesenangan
Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kesenangan……
Adindaku…kiranya dikau sedang menikmati hidup atau sedang berkelana
Lihatlah di kegelapan malam pada sinar bintang yang bercahaya
Kerana mungkin disaat itu kita berkongsi pada sesuatu yang sama
Menikmati keindahan dan manisnya kenangan
Melayarkan bahtera meredah lautan
Yang kini semuanya tinggal kenangan ….
Puisi buat Adinda Suhail Ahmad
Mantan Pen Penyelaras 1 GPTD yang banyak berjasa....
Nukilan Ar Rembawi & Kekanda Ryzal....
Tuesday, May 23, 2006
Bahtera Itu
7:40 AM